Salah satu sejarah menarik yang ada di Yaman ialah tentang sosok Al-Malik al-Ashraf (Mumahhid al-Din) Umar ibn Yusuf bin Umar bin Ali bin Rasul. Atau bisa disebut sebagai Ashraf Umar. Ia lahir sekitar tahun 1242 dan meninggal pada 22 November 1296. Astrolabe karyanya sangat terkenal.
![]() |
Astrolabe karya Al-Ashraf Umar ibn Yusuf. Sumber gambar www.metmuseum.org |
Ashraf Umar adalah sultan ketiga masa Rasulid di Yaman. Ia merupakan sarjana yang dikenal produktif dengan menulis sejumlah karya bergenre astronomi dan bidang lainnya.
Pada tahun 1266/1267, Ashraf memimpim misi militer untuk ayahnya ke kota Utara Hajjah (salah satu kota di Yaman dengan ketinggian 1800 meter MDPL) dan kemudian menjadi gubernur al-Mahjam di sepanjang Wadi Surdud di wilayah pesisir Yaman. Wadi Surdud sendiri merupakan salah satu lembah yang subur di Yaman.Ayah Al-Ashraf Umar Adalah Sosok Besar
Ashraf Umar menggantikan ayahnya (Rasulid Al-Muzaffar) untuk melanjutkan kepemimpinannya pada tahun 1295. Ia hanya bisa memimpin Yaman selama kurang lebih 2 tahun hingga wafatnya. Ia dimakamkan di sekolah Ashrafiyya yang didirikannya di Taizz (merupakan kota terbesar ketiga di Yaman). Ashraf meninggalkan enam putra dan dua putri.Ashraf dikenal dengan produktivitasnya dalam bidang tulis-menulis. Tercatat bahwa ada sekitar 13 risalah tentang berbagai bidang, seperti kedokteran, silsilah, pertanian, kedokteran hewan, astronomi, dan astrologi. Ia juga dikenal dengan pembuat instrumen astronomi termasuk astrolabe.
Astrolabe dengan Karakteristik Unik
Salah satu peninggalan pentingnya adalah instrumen astrolabenya yang berada di Museum Seni Metropolitan di New York. Ini adalah sebuah astrolabe Islam yang ditandatangani oleh Umar ibn Yusuf bin Ali ibn Rasul al-Muzaffari. Memiliki diameter 15,5 cm, tinggi 19,4 cm dan tebal 0,6 cm dan dibuat secara kompeten dari bahan tembaga meskipun tidak terlalu canggih. Ini adalah salah satu skill yang jarang dimiliki oleh kebanyakan orang apalagi di lingkungan kerajaan.![]() |
Bagian depan astrolabe Umar ibn Yusuf. |
Ada beberapa fitur yang menarik dan tidak dijumpai pada astrolabe umumnya yakni pada bagian rete (lokasi penempatan bintang-bintang) ada skala untuk lunar mansions atau manzilah bulan. Umumnya ada sekitar 28 manzilah yang juga digunakan sebagai kalender setempat. Serta di bagian belakang astrolabe ada informasi astrologi menggunakan simbol-simbol planet yang telah diadopsi oleh umat Islam dari sumber Yunani. Astrolabe ini dibuat dengan lintang Yaman dan Hijaz.
![]() |
Beberapa simbol planet di bagian belakang astrolabe Umar ibn Yusuf. |
Astrolabe Ahsraf Umar ini tersimpan dengan baik di Museum Seni Metropolitan di New York di Galer 454. Objek tersebut disediakan oleh Edward C. Moore pada tahun 1981.
Beberapa Kontribusi Ashraf Umar
Ashraf juga memiliki risalah kontstruksi astrolabe dan instrumen lainnya berjudul Mu’in (atau Minhaj) al-Tullab fi al-‘amal bi-‘l-asturlab. Manuskrip ini tersimpan dengan baik di Kairo, Mesir dan Tehran, Iran.Risalah ini menjelaskan tentang astronomi bola dan instrumen astronomi yang ditulis oleh Marrakushi. Ia juga menjelaskan berbagai pembahasan meliputi konstruksi astrolabe, diagaram berbagai bagian astrolabe, dan tabel untuk konstruksi seperti lingkaran ketinggian dan lingkaran azimuth untuk lintang Yaman dan Hijaz. Serta ada tabel bayangan dan tinggi matahari saat awal waktu ashar.
Tidak hanya tentang astrolabe, namun Ahsraf juga membicarakan tentang jam matahari horizontal (sundial), jam air, dan kompas magnetik. Kompas magnetik ini disebut-sebut sebagai yang pertama kalinya digunakan sebagai penunjuk arah kiblat dan pertama kali disebut dalam risalah astronomi abad pertengahan.
Catatan Dari Sang Guru
Ashraf bukanlah seorang jenius, melainkan murid yang mampu diajar dengan sangat baik. Dua gurunya yang tidak dijelaskan namanya pernah memeriksa empat hingga enam astrolabe yang dibuat oleh Ashraf. Catatan tersebut membuktikan bahwa Ashraf memiliki keunggulan dalam pembuatan astrolabe. Bahkan gurunya telah memberikan izin untuk membuat astrolabe dalam bentuk apa pun yang disukainya. Jika ditelisik lebih jauh, maka mungkin mirip seperti yang diinovasi oleh Al-Biruni. Dalam catatan gurunya, ternyata juga disebut dua jam air yang dibuat oleh ashraf.Kontribusi ketiga ashraf bidang astrnomi adalah kitab berjudul Kitab al-Tabsira fi ‘ilm al-Nujum yang tersimpan di Oxford. Setidaknya ada 50 bab pembahasan. Seperti astrologi dan astronomi, pencatatan waktu, almanak, zodiak, lintasan matahari, lintasan bulan, planet, bintang tetap, gerhana, astrolabe, manzilah bulan, sistem kalender, penentuan kiblat, cuaca, aturan pengobatan untuk setiap musim, kalender pertanian, dan sistem angka.
Keunikan karya Ashraf adalah disebabkan karena adanya perubahan sejarah. Ashraf menjadi yang pertama kalinya mendokumentasikan dalam bentuk tabel peristiwa-peristiwa astronomi dan pertanian tahunan yang terjadi di Yaman abad pertengahan. Penjelasan tentang kompas magnetik juga menjadi yang pertama bahwa ternyata kompas magnetik bisa digunakan sebagai penunjuk arah kiblat. Keistimewaan lainnya adalah salah satu astrolabe milik sultan dan risalahnya tentang astrolabe masih tersimpan dengan baik.
Dari sini, kita bisa menyimpulkan bahwa Ashraf Umar tidak hanya menjadi seorang pangeran melainkan memiliki keunggulan dalam menelurkan karya yang sangat fenomenal. Ia patut diteladani oleh para penerusnya. Kecintaan dalam bidang ilmu astronomi menjadi bukti bahwa ia merupakan sosok instrumen maker yang handal.
Comments0
Mari bangun diskusi bersama.